Gowes Malioboro...

Tuesday, June 26, 2012

Brompton Aba n Downtube Bunda
Liburan panjang Mei lalu, qta jalan2 ke Yogyakarta. Pas banget ama acara sepeda lipat di Candi Prambanan. Tapi qta sih бąƙ ikut acara Prambanan soalnya бąƙ keburu juga sih. Di bagasi mobil udh terlipat rapih 2 sepeda lipat (seli) punya aba (ci item brompton) sama seli ąq (ci putih downtube).
Bunda n my whititube
Jum'at pagi (skitar jam 6) aba dah siap2 ngejejerin 2 seli di depan penginapan. Hmmmm...sebenernya males mu spedahan. Scara ngantuk banget n masih cape coz baru sampe YK Kamis malem nya. Tapi dipikir2 kapan lagi gowes di YK. Akhirnya menumbuhkan smangat buat gowes pagi itu.

Tujuan gowes pastinya ke Malioboro. Mumpung jalanan masih sepi jadi enak juga buat foto2 xixixi...
Ternyata banyak temen2 aba dari SelB (Sepeda Lipat Bandung) yang ikutan acara di Prambanan. Jadi aja pagi itu pada janjian gowes bareng sambil cari sarapan. 3 orang yang ikutan gowes pagi itu. Jadi qta berlima jalan2 di Malioboro.
4 Bromie n 1 Downtube (huaaaa...kasian bangeudddd)
Lumayan deket sih dari penginapan qta menuju Malioboro. Kebetulan qta nginep di Jl. Gamelan (masih dalem benteng kraton YK) jadi бąƙ bgitu jauh sampe ke Malioboro.

Om2 SelB centilllll...
Melewati alun2 kraton (tempat parkir bis) trus lewat taman pintar trus menapaki Jl. Malioboro sampe ujung jalan menuju Stasiun Tugu. Nyaman banget. Udara masih segar dan  belum banyak kendaraan. 
dNegaraS di Taman Pintar
Sampe di Stasiun Tugu, baru deh nyari sarapan yang ada di pinggir2 jalan. Akhirnya nemu warung soto dan masuklah qta ksana. Tapi ko ąq бąƙ mrasa tertarik sama menunya ya. Hehehheh. Jadi aja ąq бąƙ ikut makan. Prasaan aneh aja liat masakannya. Kayak yang бąƙ enak. Hehhehe...
Over All Malioboro
Abis makan soto qta gowes lagi dan masih menyusuri Malioboro. Dari Hotel Ina Garuda sampe Pasar Bringjardjo. Lumayan nih udah agak rame. Mulai terlihat kehidupan. 
    Ujung jalan Malioboro
Keluar Malioboro langsung menuju Taman Sari Kraton YK. Kebetulan penginapan qta masih daerah Kraton jadi бąƙ nolak kalo jalan2 masih dalem Kraton.

Sampai di Taman Sari ternyata harus bayar tiket buat masuknya. Wahhhh sayang ahhh...mending tar aja bareng2 Tabee n nyeye. Akhirnya cuma foto2 aja di depan gapura Taman Sari.
Bunda di Gapura Taman Sari
Abis menyerah dengan sengatan mataharinya, akhirnya qta mutusin buat bubarrrrr, karena emang udah siang juga sih.

Dari Taman Sari бąƙ sampe 1km buat sampe di penginapan dan kira2 cuma butuh waktu 5 menit aja. Hihihi...deket bangeut yaaa...

Sampe di penginapan бąƙ trasa juga capenya, cuma trasa muka gosong aja karna kepanasan.

Masuk penginapan udah tersedia sarapan Gudeg Jogja...nahhhh ini baru selera ąq....
Senangnya gowes bdua di Jokja
Abis makan gudeg baru deh santay2 duduk dikursi sambil "ngelempengin betis n kaki".

Aba di Taman Pintar
 Asik juga gowes di YK...alhamdulillah menyenangkan.  Kapan ya bisa gowes di YK lagi???


Pandawa Lima...

Friday, June 22, 2012

Masa kanak-kanak

Pandawa lima yang terdiri atas Yudistira, Arjuna, Bima, Nakula dan Sadewa, memiliki saudara yang bernama Duryodana dan 99 adiknya yang merupakan anak dari Dretarastra yang tak lain adalah paman mereka, sekaligus Raja Hastinapura. Sewaktu kecil mereka suka bermain bersama, tetapi Bima suka mengganggu sepupunya. Lambat laun Duryodana merasa jengkel karena menjadi korban dan gangguan dari ejekan Bima. Suatu hari Duryodana berpikir ia bersama adiknya mustahil untuk dapat meneruskan tahta dinasti Kuru apabila sepupunya masih ada. Mereka semua (Pandawa lima dan sepupu-sepupunya atau yang dikenal juga sebagai Korawa) tinggal bersama dalam suatu kerajaan yang beribukota di Hastinapura. Akhirnya berbagai niat jahat muncul dalam benaknya untuk menyingkirkan para Pandawa beserta ibunya.

 

Usaha pertama untuk menyingkirkan Pandawa

Dretarastra yang mencintai keponakannya secara berlebihan mengangkat Yudistira sebagai putra mahkota tetapi ia langsung menyesali perbuatannya yang terlalu terburu-buru sehingga ia tidak memikirkan perasaan anaknya. Hal ini menyebabkan Duryodana iri hati dengan Yudistira, ia mencoba untuk membunuh para Pandawa beserta ibu mereka yang bernama Kunti dengan cara menyuruh mereka berlibur ke tempat yang bernama Waranawata. Di sana terdapat bangunan yang megah, yang telah disiapkan Duryodana untuk mereka berlibur dan akan membakar bagunan itu di tengah malam pada saat Pandawa lima sedang terlelap tidur. Segala sesuatunya yang sudah direncanakan Duryodana dibocorkan oleh Widura yang merupakan paman dari Pandawa. Sebelum itu juga Yudistira juga telah diingatkan oleh seorang petapa yang datang ke dirinya bahwa akan ada bencana yang menimpannya oleh karena itu Yudistira pun sudah berwaspada terhadap segala kemungkinan. Untuk pertama kalinya Yudistira lolos dalam perangkap Duryodana dan melarikan diri ke hutan rimba. Di hutan rimba, Pandawa bertemu dengan raksasa Hidimba, dan adiknya Hidimbi. Hidimba dibunuh oleh Bima, lalu Hidimbi dinikahi. Dari pernikahan tersebut, lahirlah Gatotkaca. Setelah beberapa lama, Hidimbi dan Gatotkaca berpisah dengan para Pandawa sebab para pangeran tersebut harus melanjutkan perjalanannya.

 

Para Pandawa mendapatkan Dropadi

Pandawa lima yang melarikan diri ke rimba mengetahui akan diadakan sayembara di Kerajaan Panchala dengan syarat, barang siapa yang dapat membidik sasaran dengan tepat boleh menikahkan putri Raja Panchala (Drupada) yang bernama Panchali atau Dropadi. Arjuna pun mengikuti sayembara itu dan berhasil memenangkannya, tetapi Bima yang berkata kepada ibunya, "lihat apa yang kami bawa ibu!". Kunti, menjawab, "Bagi saja secara rata apa yang kalian dapat". Karena perkataan ibunya. Pancali pun bersuamikan lima orang.

 

Perselisihan antar keluarga

Pamannya (Dretarastra) yang mengetahui bahwa Pandawa lima ternyata belum mati pun mengundang mereka untuk kembali ke Hastinapura dan memberikan hadiah berupa tanah dari sebagian kerajaannya, yang akhirnya Pandawa lima membangun kota dari sebagian tanah yang diberikan pamannya itu hingga menjadi megah dan makmur yang diberi nama Indraprastha. Duryodana yang pernah datang ke Indraprastha iri melihat bangunan yang begitu indah, megah dan artistik itu. Setelah pulang ke Hastinapura ia langsung memanggil arsitek terkemuka untuk membangun pendapa yang tidak kalah indahnya dari pendapa di Indraprastha. Bersamaan dengan pembangunan pendapa di Hastinapura ia pun merencanakan sesuatu untuk menjatuhkan Yudistira dan adik adiknya. Yang pada akhirnya Yudistra pun terjebak dalam rencananya Duryodana dan harus menjalani pengasingan selama 14 Tahun, di dalam pengasingan itu Yudistira pun menyusun rencana untuk membalas dendam atas penghinaan yang telah dilakukan Duryodana dan adik adiknya, yang akhirnya memicu terjadinya perang besar antara Pandawa dan Korawa serta sekutu-sekutunya.

 

Pertempuran besar di Kurukshetra

Pertempuran besar di Kurukshetra (atau lebih dikenal dengan istilah Bharatayuddha di Indonesia) merupakan pertempuran sengit yang berlangsung selama delapan belas hari. Pihak Pandawa maupun pihak Korawa sama-sama memiliki ksatria-ksatria besar dan angkatan perang yang kuat. Pasukan kedua belah pihak hampir gugur semuanya, dan kemenangan berada di pihak Pandawa karena mereka berhasil bertahan hidup dari pertempuran sengit tersebut. Semua Korawa gugur di tangan mereka, kecuali Yuyutsu, satu-satunya Korawa yang memihak Pandawa sesaat sebelum pertempuran berlangsung.

 

Akhir riwayat

Setelah Kresna wafat, Byasa menyarankan para Pandawa agar meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup sebagai pertapa. Sebelum meninggalkan kerajaan, Yudistira menyerahkan tahta kepada Parikesit, cucu Arjuna. Para Pandawa beserta Dropadi melakukan perjalanan terakhir mereka di Gunung Himalaya. Sebelum sampai di puncak, satu persatu dari mereka meninggal dalam perjalanan. Hanya Yudistira yang masih bertahan hidup dan didampingi oleh seekor anjing yang setia. Sesampainya di puncak, Yudistira dijemput oleh Dewa Indra yang menaiki kereta kencana. Yudistira menolak untuk mencapai surga jika harus meninggalkan anjingnya. Karena sikap tulus yang ditunjukkan oleh Yudistira, anjing tersebut menampakkan wujud aslinya, yaitu Dewa Dharma. Dewa Dharma berkata bahwa Yudistira telah melewati ujian yang diberikan kepadanya dengan tenang dan ia berhak berada di surga.
Sesampainya di surga, Yudistira terkejut karena ia tidak melihat saudara-saudaranya, sebaliknya ia melihat Duryodana beserta sekutunya di surga. Dewa Indra berkata bahwa saudara-saudara Yudistira berada di neraka. Mendengar hal itu, Yudistira lebih memilih tinggal di neraka bersama saudara-saudaranya daripada tinggal di surga. Pada saat itu, pemandangan tiba-tiba berubah. Dewa Indra pun berkata bahwa hal tersebut merupakan salah satu ujian yang diberikan kepadanya, dan sebenarnya saudara Yudistira telah berada di surga. Yudistira pun mendapatkan surga.



Sumber: http://pkl-bangilan1.blogspot.com/2012/02/pandawa.html 

Menapaki Yogyakarta kembali...

Wednesday, June 20, 2012


Setelah 10 taun gak ngeliat Yogyakarta (YK) akhirnya liburan panjang kemaren dengan tiba2nya terbersit untuk pergi ke sana. Pengennya sih naek kreta, tapi takut ribet disananya. Akhirnya diputuska bawa kendaraan sendiri aja. Busyawwww...ternyata lama ya boooo...jauh cyinnnn...perginya 14 jam n pulangnya 16 jam (itu udah karna macet dan istirahat). Prasaan dulu kalo pake bis dari sekolahan gitu gak sampe 12 juga. Tapi ya sutra lah...nasi sudah jadi bubur. besok2 sih mending kretaan trus disananya sewa mobil aja. Emang sih kayaknya lebih irit. Biaya bensing 500K masih ada sisa juga 1/4 nya.

YK adalah kota fave yang paling nomer 1 buat aq. Auranya enak aja. Nyaman, adem, kekeluargaan, orangnya ramah2, sopan, jawa bangeud deh. Tapi yang gak kuat cuma 1, yaitu panasnya bikin migren. Tapi intinya YK buat aq adalah kota ternyaman di Indonesia (dari beberapa kota yang pernah disinggahi...#sombongggggg#).  







 Berhubung dadakan, jadi baru nyari2 hotel dijalan. dan bener aja penuh semua. Akhirnya googling dan nemu deh di kaskus (thanks to kaskus). Ada yg posting Ndalem Gamelan. Penginapan dengan 3 kamar dan tampak enak. Bener aja enak, alhamdulillah. Tar ya aq bahas khusus buat tempat penginapan yang satu ini.
Ndalem Gamelan
Odong2 lampu
 Liburan kali ini cuma punya waktu 1,5 hari untuk menumpahkan kerinduan suasana YK (kayak lagu aja...xixixi). Binun nih kmana dulu. yang pasti ke pohon bringin kembar dong yang ada di Kraton YK. Malem2 ksitu enak banget. Pasti banyak yang lagi nyoba jalan dengan tutup mata...xixixixi. Pengen coba lagi tapi kayaknya bakalan belok lagi ko...jadi mending gak usah. Jam 10 malem baru sampe di tempat ini. Rameeee banget...banyak jajan kaki lima yang pasti ditambah mainan2 anak. Yang bikin kagetnya banyak odong-odong (kalo kata orang Bandung) yang berlampu kedap-kedip. Wahhhh senangnya...apalagi Tabee langsung mrengek minta naik itu. Boro2 anak kecil...aq aja pengen cepet2 naik...

Kalo soal makanan ya gudeg udah paling top..."Gudeg Yu Njum" yang paling top menurut aq. Slain gudeg gak ada lagi yang aq cari. Oya, kmaren nemu bakpia baru selain yang bernomer2 itu, namanya Bakpia Ruminten (itu lohhhh yang punya Mirota).
 
Aq n Nyenye di Kraton
Salah satu kolam mandi di Taman Sari
Hari brikutnya, pagi2 aba udah ngajak spedahan ke Malioboro. Kebetulan  SelB (Sepeda Lipat Bandung) ikut acara di Prambanan, jadi niat banget bekel 2 seli (bikin bagasi penuh aja).Cerita sepedahan tar yaaa di judul yang berbeda…hehehhe. Abis sepedahan siangnya baru ke Keraton. Tampak banyak perubahan. Dulu kayaknya bersih banget, trus masih ada penjaga2 yang pake baju kraton. Skarang tempatnya tampak sperti gak trawat, nyari2 penjaga yang pake baju adat aja susah. Yang bergentayangan malah pedagang-pedagang kaki lima. Dari situ ke qta lanjut ke taman tempat pemandian putri2 'Taman Sari trus lanjut ke museum kereta. Semuanya mengingatkan aq, kalo ternyata qta punya sejarah dan sangat tinggi nilai2 sejarah itu (beuhhh…jadi kangen pelajaran sejarah).

Tabee Berkuda
Tabee n Aba main pasir di Partis
Pulang dari kraton langsung bingung. Antara candi Prambanan or Pantai Parangtritis. Tapi berhubung waktunya sebentar pengennya 2-2 nya dapet dan memutuskan ke Partis dulu. Kalo ada waktu baru deh ke Prambanan (secara dari ujung ke ujung). Tapi ternyata gak cukup 4 jam bersenang2 di pantay. Ampe maghrib aja gak kerasa. Soalnya udah banyak yang didapet di Partis, jadi serasa cukup dan betah dan gak berfikir lagi harus menuju Prambanan. Bernang2 di pinggir pantay, naik kuda, delman, ATV, makan kelapa muda…wahhhh pokoknya surge dunia. Abis gitu skarang ada kolam renang dadakan pula. Lucu banget deh. Pasir dikeruk ukurang 10mx10m lah…besar ko. Dasarnya pake terpal, aernya anget pula (gak tau dari mana, katanya dari dalem, dalem mana ya???) Bayarnya cukup 3 ribu saja. Anak n dewasa sama. Tapi harus bersih2 dulu, biar gak banyak pasir di kolamnya. Cuci kaki juga bisa…seribu aja…hehehhe. Malemnya kembali lagi ke bringin (tempat fave banyak org selain Malioboro). Makan2 ama naek odong2 lampu dengan bayar 20.000 sekeliling. Udah bayar berat pula disuruh ngayuh (srasa jadi tukang becak).

Besok paginya  dengan memakai becak aq n nyenye ke Malioboro. Ternyata oh ternyata Malioboro penuh banget. Masuk ke Pasar Bringharjo busyaw dehhhhh…gak bisa gerak…keluar lagi masuk Mirota dan owhhhh sama aja. Lupa kalo saat itu lagi liburan panjang. Numplek dong orang2 di Malioboro tercinta itu. Serasa di Pasar Baru Bandung kalo lagi menjelang lebaran…xixiixi. Gak sampe sejam nyenye udah ‘rungsing’. Ya dah akhirnya balik lagi ke Gamelan dan siap2 check out menuju Prambanan n pulang ke Bandung tercinta.

Sampe di Prambanan…ohhhhh god…panasnyaaaaaa…topi dan paying jangan ketinggalan. Hebat deh panasnya bikin gosong. Untung ke candinya gak pake naek2 kayak Borobudur. Prambanan itu indah dan cantik kalo mnurut aq. Kalo Borobudur kah gagah, megah dan besarrrrr. Emang sih gak banyak yang bisa diliat. Cuma foto2 aja. Lebih seru makan dan nyari pernak perniknya.
Gak krasa udah jam 3 sore…ayoooo pulangggg…perjalanan sangatttt jauhhh. Dah Jokjaaaa…I’ll be back soon…(hehehehe) tapi ogah pake mobil ah, mu pake kreta aja. Soalnya booooo…jam 3 dari Jokja sampe2 jam 8 pagi besoknya…brapa jam coba duduk manis di mobil…bikin tepos aja.
Yang pasti liburan dadakan ini sangat menyenangkan. Tunggu crita liburan dadakan slanjutnya lagi yaaaa…




"Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati"

Yogyakarta-Kla Project

ala bumbaaa... Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino