Asik juga gowes di YK...alhamdulillah menyenangkan. Kapan ya bisa gowes di YK lagi???
Pandawa Lima...
Friday, June 22, 2012
Masa kanak-kanak
Pandawa lima yang terdiri atas Yudistira, Arjuna, Bima, Nakula dan Sadewa, memiliki saudara yang bernama Duryodana dan 99 adiknya yang merupakan anak dari Dretarastra yang tak lain adalah paman mereka, sekaligus Raja Hastinapura.
Sewaktu kecil mereka suka bermain bersama, tetapi Bima suka mengganggu
sepupunya. Lambat laun Duryodana merasa jengkel karena menjadi korban
dan gangguan dari ejekan Bima. Suatu hari Duryodana berpikir ia bersama
adiknya mustahil untuk dapat meneruskan tahta dinasti Kuru apabila sepupunya masih ada. Mereka semua (Pandawa lima dan sepupu-sepupunya atau yang dikenal juga sebagai Korawa) tinggal bersama dalam suatu kerajaan yang beribukota di Hastinapura. Akhirnya berbagai niat jahat muncul dalam benaknya untuk menyingkirkan para Pandawa beserta ibunya.
Usaha pertama untuk menyingkirkan Pandawa
Dretarastra yang mencintai keponakannya secara berlebihan mengangkat Yudistira
sebagai putra mahkota tetapi ia langsung menyesali perbuatannya yang
terlalu terburu-buru sehingga ia tidak memikirkan perasaan anaknya. Hal
ini menyebabkan Duryodana iri hati dengan Yudistira, ia mencoba untuk membunuh para Pandawa beserta ibu mereka yang bernama Kunti
dengan cara menyuruh mereka berlibur ke tempat yang bernama Waranawata.
Di sana terdapat bangunan yang megah, yang telah disiapkan Duryodana
untuk mereka berlibur dan akan membakar bagunan itu di tengah malam pada
saat Pandawa lima sedang terlelap tidur. Segala sesuatunya yang sudah
direncanakan Duryodana dibocorkan oleh Widura
yang merupakan paman dari Pandawa. Sebelum itu juga Yudistira juga
telah diingatkan oleh seorang petapa yang datang ke dirinya bahwa akan
ada bencana yang menimpannya oleh karena itu Yudistira pun sudah
berwaspada terhadap segala kemungkinan. Untuk pertama kalinya Yudistira
lolos dalam perangkap Duryodana dan melarikan diri ke hutan rimba. Di
hutan rimba, Pandawa bertemu dengan raksasa Hidimba, dan adiknya Hidimbi. Hidimba dibunuh oleh Bima, lalu Hidimbi dinikahi. Dari pernikahan tersebut, lahirlah Gatotkaca.
Setelah beberapa lama, Hidimbi dan Gatotkaca berpisah dengan para
Pandawa sebab para pangeran tersebut harus melanjutkan perjalanannya.
Para Pandawa mendapatkan Dropadi
Pandawa lima yang melarikan diri ke rimba mengetahui akan diadakan sayembara di Kerajaan Panchala dengan syarat, barang siapa yang dapat membidik sasaran dengan tepat boleh menikahkan putri Raja Panchala (Drupada) yang bernama Panchali atau Dropadi. Arjuna pun mengikuti sayembara itu dan berhasil memenangkannya, tetapi Bima yang berkata kepada ibunya, "lihat apa yang kami bawa ibu!". Kunti, menjawab, "Bagi saja secara rata apa yang kalian dapat". Karena perkataan ibunya. Pancali pun bersuamikan lima orang.
Perselisihan antar keluarga
Pamannya (Dretarastra)
yang mengetahui bahwa Pandawa lima ternyata belum mati pun mengundang
mereka untuk kembali ke Hastinapura dan memberikan hadiah berupa tanah
dari sebagian kerajaannya, yang akhirnya Pandawa lima membangun kota
dari sebagian tanah yang diberikan pamannya itu hingga menjadi megah dan
makmur yang diberi nama Indraprastha. Duryodana yang pernah datang ke Indraprastha iri melihat bangunan yang begitu indah, megah dan artistik itu. Setelah pulang ke Hastinapura ia langsung memanggil arsitek terkemuka untuk membangun pendapa yang tidak kalah indahnya dari pendapa di Indraprastha.
Bersamaan dengan pembangunan pendapa di Hastinapura ia pun merencanakan
sesuatu untuk menjatuhkan Yudistira dan adik adiknya. Yang pada
akhirnya Yudistra pun terjebak dalam rencananya Duryodana dan harus
menjalani pengasingan selama 14 Tahun, di dalam pengasingan itu
Yudistira pun menyusun rencana untuk membalas dendam atas penghinaan
yang telah dilakukan Duryodana dan adik adiknya, yang akhirnya memicu
terjadinya perang besar antara Pandawa dan Korawa serta sekutu-sekutunya.
Pertempuran besar di Kurukshetra
Pertempuran besar di Kurukshetra (atau lebih dikenal dengan istilah Bharatayuddha di Indonesia) merupakan pertempuran sengit yang berlangsung selama delapan belas hari. Pihak Pandawa maupun pihak Korawa
sama-sama memiliki ksatria-ksatria besar dan angkatan perang yang kuat.
Pasukan kedua belah pihak hampir gugur semuanya, dan kemenangan berada
di pihak Pandawa karena mereka berhasil bertahan hidup dari pertempuran
sengit tersebut. Semua Korawa gugur di tangan mereka, kecuali Yuyutsu, satu-satunya Korawa yang memihak Pandawa sesaat sebelum pertempuran berlangsung.
Akhir riwayat
Setelah Kresna wafat, Byasa menyarankan para Pandawa agar meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup sebagai pertapa. Sebelum meninggalkan kerajaan, Yudistira menyerahkan tahta kepada Parikesit, cucu Arjuna. Para Pandawa beserta Dropadi melakukan perjalanan terakhir mereka di Gunung Himalaya.
Sebelum sampai di puncak, satu persatu dari mereka meninggal dalam
perjalanan. Hanya Yudistira yang masih bertahan hidup dan didampingi
oleh seekor anjing yang setia. Sesampainya di puncak, Yudistira dijemput
oleh Dewa Indra
yang menaiki kereta kencana. Yudistira menolak untuk mencapai surga
jika harus meninggalkan anjingnya. Karena sikap tulus yang ditunjukkan
oleh Yudistira, anjing tersebut menampakkan wujud aslinya, yaitu Dewa Dharma. Dewa Dharma berkata bahwa Yudistira telah melewati ujian yang diberikan kepadanya dengan tenang dan ia berhak berada di surga.
Sesampainya di surga, Yudistira terkejut karena ia tidak melihat saudara-saudaranya, sebaliknya ia melihat Duryodana beserta sekutunya di surga. Dewa Indra
berkata bahwa saudara-saudara Yudistira berada di neraka. Mendengar hal
itu, Yudistira lebih memilih tinggal di neraka bersama
saudara-saudaranya daripada tinggal di surga. Pada saat itu, pemandangan
tiba-tiba berubah. Dewa Indra pun berkata bahwa hal tersebut merupakan
salah satu ujian yang diberikan kepadanya, dan sebenarnya saudara
Yudistira telah berada di surga. Yudistira pun mendapatkan surga.
Sumber: http://pkl-bangilan1.blogspot.com/2012/02/pandawa.html
Menapaki Yogyakarta kembali...
Wednesday, June 20, 2012
Setelah 10 taun gak ngeliat Yogyakarta (YK) akhirnya liburan panjang kemaren dengan tiba2nya terbersit untuk pergi ke sana. Pengennya sih naek kreta, tapi takut ribet disananya. Akhirnya diputuska bawa kendaraan sendiri aja. Busyawwww...ternyata lama ya boooo...jauh cyinnnn...perginya 14 jam n pulangnya 16 jam (itu udah karna macet dan istirahat). Prasaan dulu kalo pake bis dari sekolahan gitu gak sampe 12 juga. Tapi ya sutra lah...nasi sudah jadi bubur. besok2 sih mending kretaan trus disananya sewa mobil aja. Emang sih kayaknya lebih irit. Biaya bensing 500K masih ada sisa juga 1/4 nya.
YK adalah kota fave yang paling nomer 1 buat aq. Auranya enak aja. Nyaman, adem, kekeluargaan, orangnya ramah2, sopan, jawa bangeud deh. Tapi yang gak kuat cuma 1, yaitu panasnya bikin migren. Tapi intinya YK buat aq adalah kota ternyaman di Indonesia (dari beberapa kota yang pernah disinggahi...#sombongggggg#).
Ndalem Gamelan |
Odong2 lampu |
Kalo soal makanan ya gudeg udah paling top..."Gudeg Yu Njum" yang paling top menurut aq. Slain gudeg gak ada lagi yang aq cari. Oya, kmaren nemu bakpia baru selain yang bernomer2 itu, namanya Bakpia Ruminten (itu lohhhh yang punya Mirota).
Aq n Nyenye di Kraton |
Salah satu kolam mandi di Taman Sari |
Hari brikutnya, pagi2 aba udah ngajak spedahan ke Malioboro.
Kebetulan SelB (Sepeda Lipat Bandung)
ikut acara di Prambanan, jadi niat banget bekel 2 seli (bikin bagasi penuh
aja).Cerita sepedahan tar yaaa di judul yang berbeda…hehehhe. Abis sepedahan
siangnya baru ke Keraton. Tampak banyak perubahan. Dulu kayaknya bersih banget,
trus masih ada penjaga2 yang pake baju kraton. Skarang tempatnya tampak sperti
gak trawat, nyari2 penjaga yang pake baju adat aja susah. Yang bergentayangan
malah pedagang-pedagang kaki lima. Dari situ ke qta lanjut ke taman tempat
pemandian putri2 'Taman Sari trus lanjut ke museum kereta.
Semuanya mengingatkan aq, kalo ternyata qta punya sejarah dan sangat tinggi
nilai2 sejarah itu (beuhhh…jadi kangen pelajaran sejarah).
Tabee Berkuda |
Tabee n Aba main pasir di Partis |
Pulang dari kraton langsung bingung. Antara candi Prambanan
or Pantai Parangtritis. Tapi berhubung waktunya sebentar pengennya 2-2 nya
dapet dan memutuskan ke Partis dulu. Kalo ada waktu baru deh ke Prambanan
(secara dari ujung ke ujung). Tapi ternyata gak cukup 4 jam bersenang2 di
pantay. Ampe maghrib aja gak kerasa. Soalnya udah banyak yang didapet di
Partis, jadi serasa cukup dan betah dan gak berfikir lagi harus menuju
Prambanan. Bernang2 di pinggir pantay, naik kuda, delman, ATV, makan kelapa
muda…wahhhh pokoknya surge dunia. Abis gitu skarang ada kolam renang dadakan
pula. Lucu banget deh. Pasir dikeruk ukurang 10mx10m lah…besar ko. Dasarnya pake
terpal, aernya anget pula (gak tau dari mana, katanya dari dalem, dalem mana
ya???) Bayarnya cukup 3 ribu saja. Anak n dewasa sama. Tapi harus bersih2 dulu,
biar gak banyak pasir di kolamnya. Cuci kaki juga bisa…seribu aja…hehehhe. Malemnya
kembali lagi ke bringin (tempat fave banyak org selain Malioboro). Makan2 ama
naek odong2 lampu dengan bayar 20.000 sekeliling. Udah bayar berat pula disuruh
ngayuh (srasa jadi tukang becak).
Besok paginya dengan
memakai becak aq n nyenye ke Malioboro. Ternyata oh ternyata Malioboro penuh
banget. Masuk ke Pasar Bringharjo busyaw dehhhhh…gak bisa gerak…keluar lagi
masuk Mirota dan owhhhh sama aja. Lupa kalo saat itu lagi liburan panjang.
Numplek dong orang2 di Malioboro tercinta itu. Serasa di Pasar Baru Bandung
kalo lagi menjelang lebaran…xixiixi. Gak sampe sejam nyenye udah ‘rungsing’. Ya
dah akhirnya balik lagi ke Gamelan dan siap2 check out menuju Prambanan n
pulang ke Bandung tercinta.
Sampe di Prambanan…ohhhhh god…panasnyaaaaaa…topi dan paying jangan
ketinggalan. Hebat deh panasnya bikin gosong. Untung ke candinya gak pake naek2
kayak Borobudur. Prambanan itu indah dan cantik kalo mnurut aq. Kalo Borobudur
kah gagah, megah dan besarrrrr. Emang sih gak banyak yang bisa diliat. Cuma
foto2 aja. Lebih seru makan dan nyari pernak perniknya.
Gak krasa udah jam 3 sore…ayoooo pulangggg…perjalanan
sangatttt jauhhh. Dah Jokjaaaa…I’ll be back soon…(hehehehe) tapi ogah pake
mobil ah, mu pake kreta aja. Soalnya booooo…jam 3 dari Jokja sampe2 jam 8 pagi
besoknya…brapa jam coba duduk manis di mobil…bikin tepos aja.
Yang pasti liburan dadakan ini sangat menyenangkan. Tunggu crita
liburan dadakan slanjutnya lagi yaaaa…
"Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati"
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati"
Yogyakarta-Kla Project
Subscribe to:
Posts (Atom)
ala bumbaaa... Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino