Udin sedang menunggu nomor antriannya dipanggil. Siang ini, Udin akan
ngebuka rekening di salah satu bank syariah yang membuka cabang di kota
tercintanya. Wajah Udin nampak berseri-seri, gurat kebahagiaan
tidakdapat disembunyikan dari wajahnya. Ya, hari ini, Udin akan membuka
rekening di Bank, tapi bukan rekening biasa, tapi rekening tabungan buat
Udin naik haji, menjalankan rukun Islam ke lima ke Baitullah, Mekkah al
mukarommah, memenuhi undangan dari-Nya. Buat Udin, bisa pergi ke tanah
suci itu merupakan salah satu cita-cita hidup yang sudah dinanti-nanti
dari sejak dahulu.
Jadi, saat semalam istrinya berkata, "Abi, sepertinya tabungan kita
sudah mencukupi buat menjadi dana awal membuka rekening haji, jadi kapan
Abi mau daftar hajinya ?" mendengar pertanyaan istrinya itu, Udin
terdiam sesaat, berusaha untuk mengatur kesadaran diri, menahan luapan
rasa di dada yang justru membuat dada terasa sesak. "Alhamdulillaah,
saat - saat seperti ini datang juga" gumam Udin dalam hati. Lalu setelah
Udin merasa tenang, lalu dia menjawab pertanyaan istrinya tadi, " Insya
Allah secepatnya Nda, mudah-mudahan minggu ini bisa langsung daftar ke
kantor Departemen Agama".
Selesai menjawab pertanyaan istrinya itu, tidak lantas Udin menjadi
tenang, tapi justru Udin masih merasa tidak percaya, kalau kesempatan
buat naik haji itu akhirnya datang juga. Meski untuk di kota tempat
tinggal Udin, antrian kuota naik haji saat sudah menginjak tahun ke 7,
maksudnya jika Udin daftar haji tahun ini, mungkin baru bisa berangkat
pada tahun 2019 nanti.
Menurut salah satu referensi, meningkatnya antrian kuota haji ini,
dimulai saat adanya skema kredit dari bank - bank syariah dengan
sebutan "dana talangan haji", sehingga seseorang yang sudah mempunyai
dana awal yang cukup (biasanya 20% dari ongkos naik haji), sudah dapat
membuka rekening haji. Kemudian, Bank akan menutupi terlebih dahulu sisa
ONH nya, agar nasabahnya sudah bisa mendapatkan jatah kuota naik
hajinya. Kalau sebelumnya, biasanya tidak terjadi antrian kuota haji
ini, jadi saat kita daftar ke DEPAG, biasanya pada tahun yang
bersangkutan juga sudah bisa naik haji. Pengajuan persyaratan dana
talangan haji ke bank itu sangat mudah, hanya tinggal membawa fotocopy
KTP, kartu keluarga dan kartu menikah (buat yang sudah menikah). Udin
pun memanfaatkan fasilitas dana talangan haji tersebut. Untuk bank yang
Udin pilih, Bank Syariah Mandiri, minimal setor uang pertama ke bank
tersebut adalah Rp.5.850.000,- selanjutnya, BSM akan menutupi sisa ONH
nya, dan dapat dicicil sampai dengan 3 tahun.
Uang 6 juta sudah ada di tangan Udin. Buatnya, uang sebesar itu adalah
uang yang sangat besar, dengan penghasilannya yang pas-pasan dengan
segala kebutuhan hidupnya, maka bisa menabung dari sedikit
penghasilannya adalah hal yang luar biasa. Sudah seharusnya, Udin sangat
bersyukur karena istrinya dapat mengelola keuangan rumah tangganya
dengan sangat baik.
"Nomor antrian B 080, silakan menuju counter 2" terdengar suara dari
mesin antrian yang langsung membuyarkan lamunan Udin. Mendengar nomor
antriannya dipanggil, Udin segera bangkit dari tempat duduknya, trus
berjalan menuju meja customer service. Ruangan di bank yang begitu
hening bagi orang-orang disana, terdengar sangat berbeda bagi Udin.
karena sesaat Udin berdiri dan kemudian berjalan, entah kenapa, suasana
seketika berubah, telinganya langsung mendengar ratusan bahkan ribuan
orang melantunkan talbiyah dengan bersuara kencang tapi tidak berteriak,
berirama dengan suara penuh makna yang sangat dalam.
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya
Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Aku datang memenuhi
panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu,
sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan milik-Mu, tiada
sekutu bagi-Mu”
7 November 2012
0 Comments:
Post a Comment