Hari minggu
kemaren, saat di Gramedia Trans Studio Mall (TSM), ada sebuah novel berwarna
merah dengan judul “2”. Buku dengan tebal kurang lebih 300 – 350 halaman, bisa
terbaca hanya dengan waktu 1 jam saja…..tentu dengan melewatkan beberapa bagian
dari buku itu. Buku itu menceritakan tentang perjuangan seorang perempuan
penderita obesitas genetis, namanya
Gusni. Poin penting yang didapatkan adalah hidup ini hanya sekali oleh
karenanya isi hidup ini dengan impian dan usaha untuk mewujudkan mimpi-mimpi
itu. Jadi segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup itu idealnya diciptakan 2
kali, yang pertama diciptakan di alam mimpi dan yang kedua di wujudkan di alam
nyata.
Muka terasa
tertampar sesaat setelah membaca buku itu. Kenapa ? ya karena merasa diri ini
bekerja di sebuah institusi perencanaan tapi tidak menemukan konsep 2 kali
penciptaan dalam buku-buku perencanaan ataupun pernah mendengar para ahli-ahli
perencanaan mengungkapkan hal itu. Atau mungkin sebenarnya mereka pernah
menggembor-gemborkan hal itu tapi tidak tersebar luaskan dengan merata ? ah,
siapa tahu.
Rasa
kepuasan terhadap suatu keberhasilan yang direncanakan tentu akan sangat jauh
berbeda dibandingkan dengan kepuatasan suatu keberhasilan yang tanpa
direncanakan . Keberhasilan yang tanpa direncanakan pantasnya lebih
disebut suatu keberuntungan, sehingga
wajar saja banyak orang-orang (kalo boleh) memilih ingin menjadi orang yang
beruntung daripada orang yang pintar, manusiawi banget hehe.
Tapi tidak
halnya jika kita bicara dalam konteks pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah, khususnya di Jawa Barat. karena sampai saat ini, seringkali kita
mendengar atau mengungkapkan kata-kata : “Anda sangat beruntung” ataupun “Orang
yang paling beruntung”. Tapi tidak pernah ada di masyarakat ataupun di media-media
dibahas tentang “pemerintah yang beruntung” ataupun “pemerintahan yang paling
beruntung”, padahal jika itu dikaji lebih mendalam, nampaknya banyak daerah
atau Negara yang termasuk kategori beruntung, dengan arti tanpa adanya upaya yang berlebihan dari pemerintahnya,
Negara atau pun Daerah tersebut sudah sangat kaya dan penduduknya sejahtera,
entah…..
Namun di
negeri ini kebanyakan pembangunan masih didasari oleh adanya permasalahan
sehingga pembangunan diharapkan dapat menjadi pemecahan masalah yang terjadi di
masyarakat. Dalam bahasa Koran-koran, pembangunan yang seperti itu disebuat
pembangunan konsep pemadam kebakaran, manakala terjadi kebakaran, pemerintah
bekerja untuk memadamkannya. Padahal pemerintah harusnya bekerja dengan
semangat “bagaimana agar tidak terjadi kebakaran” bukan “bagaimana caranya memadamkan kebakaran”.
Setiap
pemerintah harus punya mimpi…..setiap kepala negeri ini harus punya mimpi
dan sebarluaskan mimpi itu kepada rakyat
nya……tularkan semangat untuk menggapai mimpi-mimpi itu dan biarkan rakyat
menjadi saksi bahwa pembangunan di negerinya tercipta 2 kali, sekali di alam
mimpi dan sekali di alam nyata……mungkin jika itu terjadi, wajarlah seorang
pemimpin pemimpi baru bisa dikatakan berhasil.
Getting inspired by a novel “2” by @donny5cm
28082012
| |||||||
[AbaTabee] 2 (DUA)
Friday, September 28, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ala bumbaaa... Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino
0 Comments:
Post a Comment