Setelah sukses membajak mobil berisi bahan bakar di lokasi Republik Dominika, Dominic Toretto (Vin Diesel) meninggalkan gangnya beserta kekasihnya, Letty (Michelle Rodriguez) karena ia kini menjadi target buronan internasional. Hingga suatu hari, Dom menerima telepon dari adik perempuannya, Mia (Jordana Brewster) yang memberi kabar bahwa Letty terbunuh setelah kejar-kejaran mobil dengan pihak penjahat. Mendengar kabar itu, Dom memutuskan kembali ke Los Angeles, California, untuk menyelidiki siapa pembunuh Letty.
Setelah acara pemakaman selesai, ia meminta Mia mengantarkannya ke lokasi tempat Letty dibunuh. Disitulah ia mengetahui bahwa ada bengkel tertentu yang memproduksi spesial residu dan membawanya kepada nama David Park (Ron Yuan).
Rupanya sosok selain Dom, sosok Park juga dicari oleh pihak FBI yag dicurigai berhubugan dengan mafia obat bius bernama Braga. Ketika Dom hendak membunuh Park, secara bersamaan Brian O'Conner (Paul Walker) datang untuk menangkap Park. Keduanya yang pernah menjalin persahabatan di masa lalu saat Dom sengaja dilepaskan Brian untuk menyelamatkan diri dari tangkapan FBI. Kini Brian yang pernah berpacaran dengan Mia ini, kembali bergabung dengan FBI, mendapat tugas menyusup ke ajang balap mobil jalanan yang diketuai oleh Ramon Campos (John Ortiz). Campos yang diduga merupakan kaki tangan Braga, secara tak terduga sukses merekrut Dom dan juga Brian sebagai anak buahnya yang nantinya akan bertugas mengambil uang hasil penjualan narkotik di perbatasan Amerika-Meksiko.
Dom punya misi menemukan pembunuh Letty yang curiga dengan anak buah Campos bernama Fenix Rise (Jack Conley). Sedangkan Brian hanya butuh menangkap Braga saat melakukan transaksi terlarang tersebut.
Tentunya dua misi berbeda tapi sama dari kedua pria ini, tak semudah yang mereka kira. Terutama ketika keduanya sempat bertengkar gara-gara Dom baru saja mengetahui Brian sedikit banyak telah bertanggung jawab atas kematian Letty. Namun begitu, ketika masalah mereka terselesaikan, keduanya sepakat mengungkap siapa sosok Braga sesungguhnya serta menangkap Fenix yang sempat lolos saat terjadi baku tembak setelah selesainya transaksi terlarang di sebuah lorong yang sengaja dibuat demi kelancaran transaksi.
Klimaks film ini ditutup dengan (tentunya) adegan kejar-kejaran mobil antara pihak Dom-Brian dengan pihak Campos. Disinilah Brian kembali harus menghadapi dilema melepaskan Dom dari tangkapan FBI setelah selesainya kasus ini. Namun Dom yang sudah lelah dari kejaran FBI, memutuskan untuk menyerahkan diri serta disidangkan oleh pihak hukum.
Film hasil besutan sutradra Justin Lin ini sebenarnya lebih baik daripada jilid pertama yang diberi judul The Fast and the Furious. Namun karena dirasa kurang tepat ketika karakter Letty yang sudah terlanjut melekat diantara keempat pemain asli di seri pertama, dibuat mati sehingga mengecewakan bagi para penonton yang sudah kandung 'jatuh cinta' dengan sosok Letty ini. Elemen kejutan di akhir cerita, lumayan memberikan hiburan tersendiri bagi penonton saat penentuan nasib Dom serta pengungkapan siapa sosok Braga sebenarnya dalam kisah yang berdurasi 107 menit ini.***
Setelah acara pemakaman selesai, ia meminta Mia mengantarkannya ke lokasi tempat Letty dibunuh. Disitulah ia mengetahui bahwa ada bengkel tertentu yang memproduksi spesial residu dan membawanya kepada nama David Park (Ron Yuan).
Rupanya sosok selain Dom, sosok Park juga dicari oleh pihak FBI yag dicurigai berhubugan dengan mafia obat bius bernama Braga. Ketika Dom hendak membunuh Park, secara bersamaan Brian O'Conner (Paul Walker) datang untuk menangkap Park. Keduanya yang pernah menjalin persahabatan di masa lalu saat Dom sengaja dilepaskan Brian untuk menyelamatkan diri dari tangkapan FBI. Kini Brian yang pernah berpacaran dengan Mia ini, kembali bergabung dengan FBI, mendapat tugas menyusup ke ajang balap mobil jalanan yang diketuai oleh Ramon Campos (John Ortiz). Campos yang diduga merupakan kaki tangan Braga, secara tak terduga sukses merekrut Dom dan juga Brian sebagai anak buahnya yang nantinya akan bertugas mengambil uang hasil penjualan narkotik di perbatasan Amerika-Meksiko.
Dom punya misi menemukan pembunuh Letty yang curiga dengan anak buah Campos bernama Fenix Rise (Jack Conley). Sedangkan Brian hanya butuh menangkap Braga saat melakukan transaksi terlarang tersebut.
Tentunya dua misi berbeda tapi sama dari kedua pria ini, tak semudah yang mereka kira. Terutama ketika keduanya sempat bertengkar gara-gara Dom baru saja mengetahui Brian sedikit banyak telah bertanggung jawab atas kematian Letty. Namun begitu, ketika masalah mereka terselesaikan, keduanya sepakat mengungkap siapa sosok Braga sesungguhnya serta menangkap Fenix yang sempat lolos saat terjadi baku tembak setelah selesainya transaksi terlarang di sebuah lorong yang sengaja dibuat demi kelancaran transaksi.
Klimaks film ini ditutup dengan (tentunya) adegan kejar-kejaran mobil antara pihak Dom-Brian dengan pihak Campos. Disinilah Brian kembali harus menghadapi dilema melepaskan Dom dari tangkapan FBI setelah selesainya kasus ini. Namun Dom yang sudah lelah dari kejaran FBI, memutuskan untuk menyerahkan diri serta disidangkan oleh pihak hukum.
Film hasil besutan sutradra Justin Lin ini sebenarnya lebih baik daripada jilid pertama yang diberi judul The Fast and the Furious. Namun karena dirasa kurang tepat ketika karakter Letty yang sudah terlanjut melekat diantara keempat pemain asli di seri pertama, dibuat mati sehingga mengecewakan bagi para penonton yang sudah kandung 'jatuh cinta' dengan sosok Letty ini. Elemen kejutan di akhir cerita, lumayan memberikan hiburan tersendiri bagi penonton saat penentuan nasib Dom serta pengungkapan siapa sosok Braga sebenarnya dalam kisah yang berdurasi 107 menit ini.***
⌣»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̥̈̊✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶⌣ Film ini keren mobil2nya…dan Vin Diesel-nya tentunya…. |
Histats.com ©
0 Comments:
Post a Comment